Anda Pengunjung ke
Calender
Popular Posts
Followers
Rabu, 10 September 2014
Komunikasi Data
07.47
|
KOMUNIKASI DATA
1). Pengertian Komunikasi Data
Komunikasi
berasal dari bahasa Inggris ‘Communication’, secara etimologis berasal dari
bahasa Latin ‘Commicatus’, dan perkataan ini bersumber dari kata ‘Communis’
yang memiliki makna ‘berbagi’ atau ‘menjadi miliki bersama’. Komunikasi berarti
suatu proses membangun saling pengertian dengan menciptakan dan menggunakan
informasi agar tehubung satu sama lain.
Data berasal
dari kata ‘datum’ yang berarti materi atau kumpulan fakta yang dipakai untuk
keperluan suatu analisa. Data merupakan sesuatu yang masih belum mempunyai arti
bagi penerimanya dan memerlukan suatu pengolahan untuk menjadi informasi
(informasi adalah sesuatu yang bisa dimengerti manusia dan bernilai
pengetahuan). Data bisa berwujud suatu kedaan, gambar, huruf, angka, bahasa,
simbol matematika dan simbol lainnya yang bisa digunakan sebagai bahan untuk
melihat lingkungan, obyek, kejadian ataupun suatu konsep.
Komunikasi
data adalah proses pengiriman dan penerimaan data secara elektronik dari dua
atau lebih alat yang terhubung kedalam sebuah jaringan (network)
melalui suatu media. Elemen Sistem Komunikasi data dapat dibagi menjadi 3
bagian seperti yang digambarkan dalam bagan berikut ini:
2). Perkembangan
Komuniaksi Data
Waktu dapat dihemat terutama pada bagian transportasi dan pada saat
pengubahan bentuk data ke bentuk yang sesuai dengan bentuk yang dapat diterima
oleh sistem komputer. Dengan menggunakan saluran komunikasi sebagai alat
transportasi, waktu yang dapat dihemat cukup banyak. Bilamana kegiatan
pengubahan bentuk data ke bentuk yang dikehendaki tidak terjadi dalam proses
langsung dan harus dilakukan pada saat pengumpulan data, maka komunikasi data
seperti ini disebut komunikasi data off-line (Of line data
communication). Lebih banyak waktu lagi dapat
dihemat bila data yang dikumpulkan dapat langsung diterima oleh komputer lalu
segera diolah (interactive),
berarti sistem komunikasi data seperti ini disebut sebagai Komunikasi
data on-line (On line data communication). Dengan adanya komunikasi
data ini pemakai (user) dapat mengirimkan data langsung ke komputer melalui
terminalnya yang dihubungkan dengan saluran transmisi. Akibatnya komunikasi
data memberi keuntungan dalam penghematan waktu dalam hal:
- Pengumpulan dan persiapan data: Bila pada saat pengumpulan data digunakan suatu intelligent terminal (terminal pintar) maka waktu untuk pengumpulan data dapat dikurangi sehingga dapat mempercepat proses.
- Pengolahan data: Komputer langsung mengolah data yang masuk dari saluran transmisi.
- Distribusi: Dengan adanya saluran transmisi hasil dapat langsung dikirimkan kepada pemakai yang memerlukannya.
Tujuan komunikasi data antara lain ialah:
- Memungkinkan pengiriman data dalam jumlah yang besar secara effisien, tanpa kesalahan dan ekonomis dari satu tempat ke tempat yang lain.
- Memungkinkan penggunaan sistem komputer dan peralatan pendukungnya dari jauh (remote computer use)
- Memungkinkan penggunaan sistem komputer secara terpusat maupun secara tersebar sehingga mendukung manajemen dalam hal kontrol
- Mempermudah kemungkinan pengelolaan dan pengaturan data yang ada dalam berbagai macam sistem komputer
- Mengurangi waktu untuk pengolahan data
- Mendapatkan data langsung dari sumbernya (mempertinggi kehandalan)
- Mempercepat penyebarluasan informasi.
Kemajuan teknik komunikasi data
menyebabkan timbulnya suatu jaringan yang merupakan kumpulan perangkat keras
dan perangkat lunak yang dapat saling berkomunikasi. Jaringan yang dibentuk
karena dimungkinkannya komunikasi yang handal antar perangkat dalam jaringan
tumbuh dengan sangat pesat. Efektivitas sistem komunikasi data
tergantung pada karakterisitik dasar yaitu: penyampaian (delivery),
ketepatan (accuracy)
dan waktu (timeliness).
3). Bentuk Sistem
Komunikasi Data
Dari
pembahasan perkembangan komunikasi data maka dapat diketahui suatu sistem
komunikasi data dapat berbentuk off-line communication system atau on-line
communication system.
1.
off-line communication system
Suatu bentuk
sistem komunikasi data yang sederhana dapat berbentuk off-line
communication system,yaitu data yang ditransmisikan tidak langsung
diproses oleh CPU penerima.
2. On-Line Communication System
Suatu on-line communication system, data yang dikirimkan
akan langsung diterima oleh komputer pusat untuk diolah. On-Line
Communication System dapat berbentuk remote job entry (RJE) system;
realtime system; time sharing system; client server system atau distributed
data processing system.
a. Remote Job Entry System
Data yang akan dikirimkan dikumpulkan terlebih dahulu dan
dikirimkan secara bersama-sama ke komputer pusat untuk diolah. Karena data
dikumpulkan (batch)
terlebih dahulu dalam suatu periode, maka cara pengolahan sistem ini disebut
dengan batch
processing system. Hasil dari pengolahan data umumnya ada
dikomputer pusat dan tidak dapat langsung seketika dihasilkan, karena komputer
pusat harus sekaligus mengolah sekumpulan data yang cukup besar.
Gambar 4. Remote
Job Entry System (Jogiyanto Hartono: 2004)
b. Realtime System
Suatu realtime system memungkinkan data yang dikirim kepusat
komputer seketika pada saat itu juga akan diolah di pusat komputer dan pusat
komputer mengirimkan kembali hasil pengolahan pengiriman data yang dikirimkan
tersebut. American Airlines merupakan perusahaan yang pertama kali mepelopori
sistem ini. Dengan realtime system, penumpang dapat memesan tiket untuk
suatu nomor penerbangan tertentu dan mendapatkan hasilnya kurang dari 15 detik, calon penumpang dapat
pula mengetahui apakah masih ada tempat duduk atau tidak.
Gambar 5. Realtime
System (Jogiyanto Hartono: 2004)
c. Time
Sharing System
Time Sharing System memungkinkan beberapa pemakai bersama-sama menggunakan suatu
komputer dan komputer tersebut akan membagi waktunya bergantian untuk tiap-tiap
pemakai. Tiap-tiap user dilayani oleh komputer bergiliran dalam waktu
yang sangat cepat (time slice atau quantum), sehingga tiap-tiap pemakai komputer tidak
merasa bahwa komputer melayani beberapa pemakai sekaligus bergiliran.
Gambar
6. Time Sharing System (Jogiyanto Hartono: 2004)
d. Client Server System
Time Sharing
System umumnya
melibatkan komputer mainframe yang dihubungkan dengan banyak terminal.
Terminal yang digunakan adalah dumb terminal yang digunakan sebagai alat input atau
output saja. Terminal ini disebut dengan dumb terminal (terminal bodoh) karena tidak memiliki processor,
sehingga semua pengolahan data dilakukan oleh komputer pusat (mainframe).
Oleh karena itu komputer pusat harus membagi waktunya (time sharing)
untuk melayani dumb
terminal.
omputer pusat
seperti itu cukup komputer mini bahkan komputer mikro yang memiliki media
penyimpanan cukup besar untuk melayani (server) kebutuhan data dan program dari
terminal-terminal komputer mikro. Komputer pusat yang berfungsi sebagai
penyedia data dan program ini disebut dengan server. Komputer-komputer mikro yang berfungsi sebagai
terminal disebut dengan clients dan sistem jaringan ini disebut dengan Client Server
System.
e. Distributed Data Processing
SystemDistributed Data Processing (DDP) System merupakan suatu sistem komputer interaktif yang lokasinya terpencar dan dihubungkan dengan jalur telekomunikasi, masing-masing komputer mampu mengolah data secara sendiri-sendiri dan mampu berhubungan dengan komputer lainnya dalam suatu sistem. Masing-masing komputer dalam setiap lokasi menggunakan komputer yang lebih kecil dibandingkan dengan komputer pusat. Komputer kecil tersebut memiliki penyimpanan data tersendiri dan mampu mengolah data sendiri. Pekerjaan yang terlalu besar yang tidak dapat dilakukan ditempat sendiri maka akan ditransmisikan untuk diolah di komputer yang lebih besar, atau bila data tidak tersedia ditempat sendiri, dapat diambilkan dari komputer pusat.
Gambar 7. DDP System (Jogiyanto
Hartono: 2004)
4). Model
Komunikasi Data
Ada 3 macam model komunikasi data dilihat berdasarkan tipe channel transmisi,
yakni:
1.
Simplex atau One Way
Transmission
Tipe channel transmisi ini hanya dapat membawa informasi
data dalam bentuk satu arah saja, tidak bolak-balik. Misalnya siaran radio atau
televisi, yaitu signal yang dikirimkan dari stasiun pemancar hanya dapat
diterima oleh pesawat penangkap siaran, tetapi pesawat penangkap siaran tidak
dapat mengirimkan infomasi balik ke stasiun pemancar. Pengiriman data dari satu
komputer ke komputer lain yang searah (komputer yang satu mengirim kekomputer
lainnya sebagai penerima) merupakan contoh dari one way transmission.
2.
Half
Duplex atau Either Way Transmission
Half Duplex atau Either Way Transmission biasa disingkat HDX, dalam
tipe channel
transmisi ini informasi data dapat dikirim dan diterima namun tidak
secara serentak (bergantian). Artinya bila satu mengirimkan maka yang lainnya
menerima dan sebaliknya. Radio CB Walkie-talkie merupakan contoh dari two-way
transmission, dengan radio CB Walkie-talkie kita dapat berbicara atau mendengarkan
namun secara bergantian.
3.
Full
Duplex atau Both Way Transmission
Full Duplex atau Both Way Transmission biasa disingkat FDX merupakan channel
transmisi dimana informasi data dapat mengalir dalam dua arah serentak atau
dapat mengirim dan menerima data dalam waktu yang bersamaan. Komunikasi lewat
telepon merupakan contoh dari tipe channel transmisi ini. Dengan telepon kita bisa
berbicara sekaligus mendengarkan apa yang sedang diucapkan oleh lawan bicara.
Model komunikasi data berdasarkan jalur transmisinya
terdiri dari unicast, multicast, dan broadcast.
1.
Unicast
Unicast merupakan kontak data informasi pada suatu alat dengan
alat yang lain, sedangkan ketika kontak tersebut terjadi, alat tersebut tidak
dapat melakukan kontak dengan alat lainnya diluar kontak yang terjadi. Contoh
apabila dua telepon saling terhubung, telepon yang lain tidak dapat menghubungi
salah satu dari kedua telepon yang sedang terhubung itu.
2.
Multicast
Berbeda dengan Unicast, dalam multicast ketika proses kontak
terjadi, masing-masing alat tetap dapat terhubung dengan alat lainnya.
Contohnya adalah server yang digunakan untuk mengakses Internet. Server mampu
melayani beberapa komputer yang terhubung dengan media transmisi, dan dalam
proses ini masing-masing komputer mampu melakukan proses balik dengan server
tersebut.
3.
Broadcast
Dalam proses ini alat yang menerima data informasi tidak dapat
memberikan respon balik terhadap alat pengirim data informasi. Akan tetapi
pengirim dapat mengirim kelebih dari satu alat sekaligus. Contohnya pemancar
radio dan pemancar televisi.
Berdasarkan konfigurasi jalur transmisi data, model komunikasi
data terbagi menjadi point to point dan point to multipoint:
1.
Point to Point
Dalam konfigurasi ini media atau peralatan saling terhubung antara
satu peralatan dengan peralatan lain tanpa terbagi. Konfigurasi ini biasanya
digunakan pada beberapa peralatan komputer seperti printer yang terhubung
langsung dengan komputer.
2.
Point to Multipoint
Dimana suatu alat atau media dapat terhubung dengan beberapa alat
lainnya. Proses transmisi data yang menggunakan konfigurasi ini misalnya
penyiaran radio yang mana sebuah pemancar dapat diakses atau terhubung dengan
beberapa radio sekaligus.
Berdasarkan mode transmisi data, komunikasi data dapat
berbentuk mode transmisi paralel (parallel transmission) dan mode transmisi seri (serial
transmission).
1.
Mode Transmisi Paralel
Pada mode transmisi ini, semua bit dari karakter yang diwakili
oleh suatu kode, ditransmisikan secara serentak satu karakter setiap saat
.
Gambar 8. Mode Transmisi Paralel
(Jogiyanto Hartono: 2004)
Bila
digunakan kode ASCII, maka dibutuhkan sebanyak 8 channel untuk mentransmisikan
sekaligus ke 8 buah bit 1 karakter kode ASCII. Perhatikan, bahwa yang
ditransmisikan secara paralel adalah bit-bit dalam 1 karakter, sedangkan
masing-masing karakternya ditransmisikan secara seri (berurutan).
2.
Mode Transmisi Serial
Mode transmisi serial merupakan
mode transmisi yang umum dipergunakan. Pada mode ini, masing-masing bit dari
satu karakter dikirimkan secara berurutan, yaitu bit per bit, satu diikuti oleh
bit berikutnya. Penerima kemudian merakit kembali arus bit-bit yang datang ke
dalam bentuk karakter.
5). Jaringan Komputer
Jaringan
komputer (networks)
adalah kumpulan interkoneksi sejumlah komputer dan komponen hardware dengan
saluran komunikasi sehingga dapat berbagi sumber daya dan data informasi.
Berikut ini merupakan Jenis-jenis jaringan komputer:
Berdasarkan Arsitektur Jangkauan
Area
1) PAN (Personal Area Network)
2) LAN (Local Area Network)
3) MAN (Metropolitan Area Network)
4) WAN (Wide Area Network)
5) internet (International
Network/Interconnected Network)
Berdasarkan Media Transmisi
1) Wireline (dengan
kabel): jenis-jenis kabel yang biasa digunakan adalah kabel twisted pair
(UTP/unshielded twisted pair dan STP/shielded twisted pair), Coaxial, dan Fiber
Optic
2) Wireless (tanpa kabel
atau nirkabel): jenis-jenis media transmisinya dapat berupa terestrial
microwave (gelombang mikro yang sumbernya dan disalurkannya di
bumi), satellite
system, radiasi elektromagnetik, bluetooth, infrared dsb.
Berdasarkan Desain Fisik /
Topologi
1) Star
2) Bus
3) Ring
4) Mesh
5) Tree
6). Protokol Komunikasi Data dan Model Referensi OSI
Fungsi protokol secara detail dapat
dijelaskan berikut:
1) Fragmentasi dan reassembly
Fungsi dari fragmentasi dan
reasembly adalah membagi informasi yang dikirim
menjadi beberapa paket data pada saat
sisi pengirim mengirimkan informasi dan setelah
diterima maka sisi penerima akan
menggabungkan lagi menjadi paket informasi yang lengkap.
2) Encaptulation
Fungsi dari encaptulation adalah melengkapi informasi yang
dikirimkan dengan address, kode-kode koreksi dan lain-lain.
3) Connection control
Fungsi dari Connection control
adalah membangun hubungan (connection) komunikasi
dari sisi pengirim dan sisi penerima,
dimana dalam membangun hubungan ini juga
termasuk dalam hal pengiriman data dan
mengakhiri hubungan.
4) Flow control
Berfungsi sebagai pengatur perjalanan data dari sisi pengirim ke
sisi penerima.
5) Error control
Dalam
pengiriman data tak lepas dari kesalahan,
baik itu dalam proses pengiriman maupun
pada waktu data itu diterima. Fungsi
dari error
control adalah mengontrol terjadinya
kesalahan yang terjadi pada waktu data
dikirimkan.
Salah satu
protokol standar internasional adalah OSI (Open System Interconnection). OSI dikeluarkan oleh
lembaga ISO (International
Standars Organization ) di Eropa pada tahun 1977. Model referensi
OSI menggambarkan bagaimana data informasi di sebuah komputer berpindah
melewati sebuah media jaringan ke suatu komputer lain. Model ini disebut OSI (Open System
Interconnection) Reference Model karena model ini ditujukan bagi
pengkoneksian open
system. Open System dapat diartikan sebagai suatu sistem yang
terbuka untuk berkomunikasi dengan sistem-sistem lainnya.
Model OSI disusun atas 7 lapisan sebagai berikut, disusun dari
lapisan yang terendah sampai lapisan yang tertinggi:
- fisik (lapisan 1);
- data link (lapisan 2);
- network (lapisan 3);
- transport (lapisan 4);
- session (lapisan 5);
- presentasi (lapisan 6) dan
- aplikasi (lapisan 7).
Lapisan atas dari model OSI berurusan dengan persoalan aplikasi dan
pada umumnya diimplementasi hanya pada software. Lapisan tertinggi (lapisan
aplikasi) adalah lapisan penutup sebelum ke pengguna (user). Pengguna dan
lapisan aplikasi saling berinteraksi dengan software aplikasi yang berisi
sebuah komponen komunikasi. Lapisan bawah dari model OSI mengendalikan
persoalan transport data. Lapisan fisik dan lapisan data link diimplementasikan
ke dalam hardware dan software, sedangkan lapisan network pada umumnya hanya
diimplementasikan dalam software.
Model
referensi ini awalnya ditunjukan sebagai basis untuk mengembangkan
protokol-protokol jaringan, meski pada kenyataan inisiatif ini mengalami kegagalan
yang disebabkan oleh beberapa faktor berikut:
1) Standar model referensi ini
sangat berdekatan jika dibandingkan dengan model referensi DARPA yang
dikembangkan oleh lembaga Internet Engineering Task Force (IETF). Model
referensi DARPA adalah model basis protocol TCP/IP yang populer di
gunakan dan kini menjadi protokol bagi open system networking terbesar didunia (Internet) .
2) Model referensi ini dianggap
sangat kompleks dan kurang efektif. Beberapa fungsi seperti halnya metode
komunikasi connectionless
dianggap kurang bagus, sementara fungsi lainnya seperti flow control
dan koneksi kesalahan di ulang-ulang pada beberapa barisan.
3) Pertumbuhan internet dan protocol
TCP/IP membuat model referensi OSI menjadi kurang diminati.
Model referensi
OSI pun digunakan sebagai titik awal untuk mempelajari bagaimana beberapa
protokol jaringan didalam sebuah kumpulan protokol dapat berfungsi dan
berinteraksi.
Dengan maksud
agar jaringan tidak menjadi rumit, protokol OSI dibagi menjadi beberapa Level/Layer/Lapisan.
Susunan dari layer ini menunjukan tahapan dalam melakukan komunikasi.
Masing-masing layer memiliki tujuan yang sama, yakni memberikan layanan kepada
layer yang berada diatasnya. Level/Layer/Lapisan OSI itu adalah sebagai
berikut:
1)
Physical Layer (Lapisan Fisik)
Berfungsi
untuk mendefinisikan media transmisi, metode pensinyalan, sinkronisasi bit,
arsitektur jaringan (seperti halnya Ethernet /token ring), topologi jaringan
dan pengkabelan. Selain itu, level ini juga mendefinisikan bagaimana network
interface card (NIC) dapat berkomunikasi atau berinteraksi dengan
media kabel atau nirkabel. Lapisan fisik melakukan fungsi pengiriman dan
penerimaan bit stream dalam medium fisik.
Hal-hal yang
diatur oleh lapisan fisik, adalah:
- Karakteristik fisik dari media dan antarmuka.
- Representasi bit-bit. Maksudnya lapisan fisik harus mampu menterjemahkan bit 0 atau 1, juga termasuk pengkodean dan bagaimana mengganti sinyal 0 ke 1 atau sebaliknya.
- Data rate (laju data).
- Sinkronisasi bit.
- Line configuration (Konfigurasi saluran). Misalnya: point-topoint atau point-to-multipoint configuration.
- Topologi fisik. Misalnya: mesh, star, ring, bus.
- Mode transmisi. Misalnya :half-duplex, full-duplex, simplex.
2)
Data Link Layer (Lapisan Data Link)
Berfungsi
untuk menentukan bagaimana bit-bit data di kelompokan menjadi format yang
disebut sebagai frame, pada level ini terjadi koneksi kesalahan, flow control,
pengamatan perangkat keras (seperti halnya media acces control address (mac address)
dan menentukan bagaimana perangkat-perangkat jaringan seperti hub, brigde,
repeater, dan switch layer 2 beroperasi. Spefikasi IEEE 80z, membagi level ini
menjadi 2 level, yaitu lapisan logic link control / (LLC) dan lapisan media acces
control (MAC). Lapisan data link berfungsi mentransformasi lapisan
fisik yang merupakan fasilitas transmisi data mentah menjadi link yang
reliabel. Dalam lapisan ini menjamin informasi bebas error untuk ke lapisan
diatasnya.
Tanggung
jawab utama lapisan data link ini adalah sebagai berikut :
- Framing, yaitu membagi aliran bit (bit stream) yang diterima dari lapisan network menjadi unit-unit data yang disebut frame.
- Physical addressing. Jika frame-frame didistribusikan ke sistem lain pada jaringan, maka data link akan menambahkan sebuah header di muka frame untuk mendefinisikan pengirim dan/atau penerima.
- Flow control. Jika rate atau laju bit stream berlebih atau berkurang maka flow control akan melakukan tindakan yang menstabilkan laju bit.
- Error control. Data link menambah reliabilitas lapisan fisik dengan penambahan mekanisme deteksi dan retransmisi frame-frame yang gagal terkirim.
- Access control. Jika dua atau lebih perangkat (device) dikoneksi dalam link yang sama, lapisan data link perlu menentukan perangkat yang mana yang harus dikendalikan pada saat tertentu.
3)
Network Layer (Lapisan Network)
Berfungsi
untuk mendefinisikan alamat-alamat IP, membuat header untuk paket-paket dan
kemudian melakukan routing melalui internetworking dengan menggunakan router
dan switch layer-3. Lapisan network bertanggung jawab untuk pengiriman paket
dengan konsep source-to-destination.
Tanggung
jawab spesifik lapisan network ini adalah :
- Logical addressing. Bila pada lapisan data link diimplementasikan physical addressing untuk penangan pengalamatan/addressing secara lokal, maka pada lapisan network problematika addressing untuk lapisan network bisa mencakup lokal dan antar jaringan/network. Pada lapisan network ini logical address ditambahkan pada paket yang datang dari lapisan data link.
- Routing. Jaringan-jaringan yang saling terhubung sehingga membentuk internetwork diperlukan metoda routing/pe-rute-an. Sehingga paket dapat ditransfer dari satu perangkat yang berasal dari jaringan tertentu menuju perangkat lain pada jaringan yang lain.
4)
Transport Layer (Lapisan Transport)
Berfungsi
untuk memecah data kedalam paket-paket data serta memberikan nomor urut ke
paket-paket tersebut sehingga dapat disusun kembali pada sisi tujuan setelah
diterima. Selain itu, level ini juga membuat sebuah tanda bahwa paket di terima
dengan sukses (unknown
ledgement) & menstranmisikan ulang terhadap paket-paket yang
hilang ditengah jalan. Pada intinya lapisan ini bertugas memastikan paket
dihantar dengan benar. Tanggung jawab spesifik lapisan transport ini adalah :
- Sevice-point addressing. Komputer sering menjalankan berbagai macam program atau aplikasi yang berlainan dalam saat bersamaan. Untuk itu dengan lapisan transport ini tidak hanya menangani pengiriman/delivery source-todestination dari Komputer yang satu ke komputer yang lain saja namun lebih spesifik kepada pengiriman jenis pesan (message) untuk aplikasi yang berlainan. Sehingga setiap pesan yang berlainan, aplikasi harus memiliki alamat (address) tersendiri lagi yang disebut service point address atau port address.
- Segmentation dan reassembly. Sebuah pesan (message) dibagi dalam segmen- segmen yang terkirim. Setiap segmen memiliki nomor urut (sequence number). Sequence number ini yang berguna bagi lapisan transport untuk merakit (reassembly) segmen-segman yang terpecah atau terbagi tadi menjadi message yang utuh.
- Connection control. Lapisan transport dapat berperilaku sebagai connectionless atau connection-oriented.
- Flow control. Seperti halnya lapisan data link, lapisan transport bertanggung jawab untuk kontrol aliran (flow control). Bedanya dengan flow control di lapisan data link adalah dilakukan untuk end-to-end.
- Error control. Sama fungsi tugasnya dengan error control di lapisan data link, juga berorientasi end-to-end.
5)
Session Layer (Lapisan Session)
Berfungsi
untuk mendefinisikan bagaimana koneksi dapat di buat, di pelihara/dihancurkan.
Selain itu di level ini juga dilakukan resolusi nama. Layanan yang diberikan
oleh tiga layer pertama (fisik, data link dan network) tidak cukup untuk
beberapa proses. Maka pada lapisan session ini dibutuhkan dialog controller.
Tanggung
jawab spesifik :
- Dialog control.
- Sinkronisasi.
6)
Presentation Layer (Lapisan presentasi)
Berfungsi
untuk menetralisasikan data yang hendak di transmisikan oleh aplikasi kedalam
format yang dapat ditransmisikan oleh aplikasi kedalam format yang dapat
ditransmisikan melalui jaringan. Protokol yang berada dalam level ini adalah
perangkat lunak redirector (redirector software). Presentation layer
lebih cenderung pada syntax dan semantic pada pertukaran informasi dua sistem.
Tanggung
jawab spesifik:
- Translasi.
- Enkripsi.
- Kompresi.
7)
Application layer (Lapisan aplikasi)
Berfungsi
sebagai antar muka antara aplikasi dengan fungsionalitas jaringan, mengatur
bagaimana aplikasi dapat mengakses jaringan dan kemudian membuat pesan-pesan
kesalahan. Protocol yang berada dalam lapisan ini adalah HTTP, FTP, SMTP, &
NFS.
Langganan:
Postingan
(Atom)